Cegah Perampokan, Brimob Ikut Amankan Depok

Untuk mempersempit ruang gerak perampok di Depok, Polres Depok memperketat pengamanan di sentra perdagangan menjelang Lebaran. Bahkan menurut informasi yang diterima SEO Blogger Blogspot bahwa Polres Depok meminta bantuan dari Brimob Kelapa Dua Depok untuk pengamanan.

Kapolres Depok Kombes Pol Fery Abraham mengatakan, sedikitnya terdapat sepuluh personel Brimob bersenjata lengkap berkeliling patroli di titik-titik wilayah rawan perampokan. Mereka, kata Fery, adalah anggota unit Resmob yang berada di bawah komando Unit Reskrim Polres Depok.

“Kami ada patroli bantuan dari brimob bersenjata, 10 resmob di Polres yang bekerja mobile, membantu mengurangi atau bahkan meniadakan perampok. Mereka pakai senjata AK 47, perampok akan kita lumpuhkan,” katanya kepada wartawan, Minggu (29/8/2010).

Selain itu, kata Fery, pihaknya juga terus melakukan pengembangan dan pengejaran terkait rentetan perampokan yang terjadi di Depok. Pihaknya, kata Fery, juga bekerja sama dengan 3 ribu pokdar atau babinkamtibmas untuk amankan lingkungan masyarakat.

“Kami juga belajar dari pengalaman di Tebet, kejadian perampokan saat salat Jumat, karena itu kami perketat bagi anggota kami yang non muslim untuk amankan kekosongan saat salat Jumat. Aada pokdar juga, jadi jangan sampai kecolongan, yang paling rawan dan cepat terjadi memang Cimanggis kasus yang ada. Memang bukan secara tiba-tiba, tapi sudah diintai lebih dulu,” tandasnya.

Sedikitnya terdapat tiga kasus perampokan bersenjata di Cimanggis, Depok dalam kurun waktu satu minggu terakhir. Polres Depok sudah berhasil mengamankan salah satu pelakunya dengan melumpuhkan dengan tembakan.

Industri Nano Teknologi Sentuh 4 Sektor

Pemerintah berupaya dalam tiga tahun ke depan teknologi industri nano akan siap untuk dipasarkan.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi yang dijumpai saat menghadiri Ritech Expo 2010 di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (20/8/2010).

"Minimal dari empat sektor pengembangan nano ini, sudah ada yang dapat dimanfaatkan industri dalam 3 tahun," ujarnya.

Empat sektor tersebut, sama halnya dengan yang dilontarkan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Suryapranata, adalah pangan, energi, Information and Communication Technology (ICT), dan transportasi.

Namun menurut Dedi, keempat fokus utama pemerintah itu adalah tekstil, keramik, kimia, dan pangan. Sedangkan untuk ICT dinilai masih terlalu jauh.

Untuk bisa dimanfaatkan dalam industri, teknologi nano di Indonesia masih membutuhkan penelitian lebih jauh. Saat ini pemerintah sedang mengembangkan riset teknologi nano untuk industri yang bekerja sama dengan Mesir. Setelah itu menurut Dedi pemerintah juga harus melakukan uji komersialisasi.

"Tahun 2011 ini Pemerintah dengan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) akan mengembangkan uji komersialisasi dari hasil lab itu," tambahnya.

Dalam hal pengembangan teknologi nano, pemerintah juga harus mempunyai andil besar dalam pengembangannya.

"Yang harus dibangun pemerintah, bagaimana mengintermediasi antara industri dan dunia riset. Industri ini sangat dinamis sehingga harus diketahui apa yang dibutuhkan oleh pasar. Mau tidak mau, semua kebutuhan harus berbasis inovasi," tambah Menristek.

Memanen Padi di Sawahnya, Juri Diadili

Apes sekali orang yang bernama Juri ini. Warga Desa Dungus, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berusia 70, ini dilaporkan ke polisi oleh saudara tirinya, karena memanen padi. Padahal Juri memetik padi di sawahnya sendiri.

"Saya panen padi di lahan saya sendiri mengapa dilaporkan ke polisi, dan dituduh mencuri? Tanah itu warisan kakek saya bernama Ponijan, saya tanami padi. Saya mencoba mengurus tanah ini tidak pernah dilayani sama lurah," kata Juri di Rumah Tahanan (Rutan) Banjarsari Cerme, Selasa.

Ia mengatakan, tanah ini disertifikatkan oleh Jumaro (anak angkat kakeknya, Ponijan) ke kelurahan tanpa seizin dirinya yang mempunyai hak waris.

"Saya hak waris satu-satunya dari Ponijan. Jumaro itu hanya anak angkat kakek saya, tapi saat saya mengurus tanah ini ke desa pihak perangkat kelurahan tidak pernah menanggapi saya. Setelah saya tanami padi kemudian dipanen malah saya dilaporkan mencuri," keluhnya.

Dikatakanya, kepemilikan sertifikat Jumaro dianggap hasil rekayasa, karena tidak ada tanda tangan dirinya sebagai ahli waris tunggal dari Ponijan.

"Sertifikat itu palsu, saya tidak tahu sama sekali kalau dia tiba-tiba menguasai tanah itu dengan sertifikat aspal itu," tuturnya

Juri sudah meringkuk di Rumah Tahanan (Rutan) Banjarsari Cerme sejak sebulan yang lalu. Jaksa Penuntut Umu (JPU) Kejaksaan Negeri Gresik berpendapat bahwa lahan seluas 6.000 meter yang ditanami padi oleh Juri adalah milik Jumaro, pemegang sertifikat.

"Ada bukti kepemilikan sertifikat oleh Jumaro, sehingga meskipun yang menanam adalah Juri bisa didakwa pencurian," kata Nurlela JPU Kejari Gresik

Menurut Polsek Cerme, Juri dilaporkan Jumaro telah melakukan penyerobotan tanah miliknya. "Kasus itu sengketa lahan. Tapi kemudian dilaporkan lagi karena Juri memanen padi kemudian kita tetapkan tersangka pencurian," kata Kapolsek Cerme AKP Udin Syafrudin.

Dari hasil panen itu Juri mendapatkan 26 sak gabah kemudian dijual sebesar Rp 2,2 juta.

Berdaganglah Ayam Kampung

Para pedagang ayam kampung pada sejumlah desa di Provinsi Lampung mengaku meraih keuntungan cukup besar memasuki Ramadhan 1431 H/2010 M, karena permintaan meningkat dan harganya juga terus naik.

Pedagang ayam, kambing, dan sapi di Desa Kampung Baru, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, Fahrudin (45), mengatakan, di Kampung Baru, sekitar 60 km dari Kota Bandarlampung, Selasa (17/8/2010), permintaan ayam kampung kini terus meningkat.

Bapak dari tiga orang anak itu bahkan mengatakan, ayam jenis ayam kampung kini laku keras, mulai yang masih kecil namun sudah bisa dikonsumsi, hingga yang sedang dan yang besar (jago dan betina). Dia mencontohkan, ayam kampung yang kecil dari semula harga Rop 15.000/ekor, kini bisa laku Rp 20.000 hingga Rp 25.000/ekor.

Begitu pula ayam yang ukuran sedang, dari harga Rp 25.000 hingga Rp 30.000/ekor, kini sudah laku sekitar Rp 40.000/ekor. Bahkan ayam jago ukuran sedang, yang tadinya hanya sekitar Rp 40.000 hingga Rp 50.000, kini sudah naik mdnjadi Rp 65.000/ekor bahkan lebih.

"Harga ayam kampung sekarang terus naik, dan yang membeli juga makinm banyak setelah memasuki bulan puasa ini," kata Fahrudin lagi. Sedangkan jenis ayam potong pedaging, katanya, meski tetap laku tetapi masih agak kurang, dan diperkirakan ayam potong itu baru akan laris dan harganya juga akan naik drastis pada beberapa hari menjelang Idul Fitri 1431 H nanti.

50 Napi Positif Mengidap HIV/AIDS

Sebanyak 50 narapidana penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Batam, Provinsi Kepulauan Riau, terjangkit HIV/AIDS setelah tes uji yang dilakukan menyatakan mereka positif mengidap penyakit itu.

Agus Budi Hartono, kepala Lembaga Pemasyarakatan klas IIA Batam membenarkan dari sekitar 681 orang terdapat 50 orang warga binannya diketahui terjangkit HIV/AIDS setelah dilakukan tes darah oleh tim medis Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam beberapa waktu lalu. Jumlah penderita HIV/AIDS di Lapas Kelas IIA Batam mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun 2009 lalu yang hanya berjumlah 12 orang," kata dia.

Dia mengindikasikan penyebaran HIV/AIDS di tempat itu akibat virus yang dibawa oleh narapidana yang sudah terjangkit di luar Lapas. Penularan HIV/AIDS di tempat itu melalui jarum yang digunakan untuk membuat lukisan tubuh (tatto) oleh warga binaan.

Namun untuk membuktikan jalur penyebaran penyakit mematikan ini, Agus mengaku kesulitan. Agus merinci dari 50 narapidana yang terjangkit HIV/AIDS, 70 persennya berjenis kelamin laki-laki.

Dari 50 narapidana itu dia mengatakan tetap digabung dengan narapidana lain yang tidak terjangkit HIV/AIDS. Alasannya, pihak Lapas Kelas IIA juga ingin menjaga kerahasiaan nama narapidana yang terjangkit agar tidak dikucilkan.

Sejauh ini pihak Lapas Kelas IIA Batam tengah berkoordinasi dengan Komisi Penanggulangan AIDS Kota Batam untuk menangani narapidana yang terjangkit HIV/AIDS secara probadi. Untuk biaya pengobatan, Agus mengatakan pihaknya mendapatkan dukungan anggaran dari APBN dan masyarakat penghuni lapas.

Kami terus lakukan pengawasan intensif untuk meminimalisasi penyebaran HIV/AIDS di lapas," katanya. Bentuk pengawasan itu dilakukan dengan menginspeksi ruangan warga binaan sekali dalam empat hari.

Kastorius: Kapolri Masuk Kerja Senin

Penasihat khusus Kapolri, Kastorius Sinaga, mengatakan, kesehatan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri pada Sabtu (14/8/2010) ini sudah jauh membaik. “Pak Kapolri hanya butuh bed rest di rumah dinas di Jalan Pattimura, Jakarta Selatan,” kata Kastorius Sinaga kepada Kompas.com, Sabtu.

Kastorius menghubungi Kapolri hari Sabtu pukul 09.40, menanyakan kondisi kesehatannya. “Pak Kapolri juga menjelaskan, beliau akan masuk kerja seperti biasa pada hari Senin (16/8/2010), termasuk melaksanakan serah terima jabatan beberapa perwira tinggi Polri, yang sempat tertunda hari Jumat kemarin,” jelas Kastorius.

Kapolri juga berpesan agar media meluruskan berbagai isu mengenai dirinya. “Isu tekanan dari Istana, isu penculikan terhadap dirinya, serta rumor pencopotan dirinya, itu semua tidak benar,” tandas Kastorius. “Yang benar adalah beliau memang sakit akibat kecapaian bekerja dan hanya butuh istirahat,” ungkap Kastorius Sinaga.

Din Kritik Kapolri

Institusi Kepolisian RI (Polri) terus menjadi sorotan. Sejumlah kasus yang terbengkalai dan ketidakkonsistenan pernyataan pemimpin puncak Polri masih juga menuai kritikan. Terakhir, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri dihujani kritik setelah pernyataannya terkait bukti rekaman percakapan Ade Raharja-Ary Muladi tak bisa dibuktikan. Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, turut melayangkan kritikan.

"Kita belajar dari pengalaman, banyak pernyataan Polri bahkan langsung dari Kapolri yang tidak benar. Kalau ada (kasus) yang tidak disertai bukti kuat, maka harus dibebaskan demi hukum," kata Din seusai mengisi diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (14/8/2010).

Akan tetapi, jika memang pihak kepolisian memiliki bukti yang kuat, akurat dan faktual, ia menegaskan, tak akan ada yang menghalangi proses penegakan hukum. Pernyataan Din ini juga terkait dengan aksi pemberantasan terorisme yang dilakukan kepolisian dan baru saja menangkap pengasuh Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Abu Bakar Ba'asyir.

"Saya sangat mendukung aksi pemberantasan terosime. Terorisme adalah musuh negara dan agama. Tidak ada satu agama pun yang membenarkan terorisme. Namun, dalam pemberantasan terorisme, kepolisian harus mengindahkan aturan hukum dan HAM serta budaya Indonesia. Asumsi atau dugaan bahwa seseorang terlibat dalam aksi terorisme harus disertai bukti yang kuat," tegas Din, yang juga menjabat Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bebas Bicara, Pemimpin Tutup Telinga

Kepemimpinan SBY-Boediono mendapat banyak catatan. Momentum peringatan Hari Kemerdekaan ke-65 tahun, diharapkan menjadi momen evaluasi untuk memperbaiki kinerja pemerintahan yang berimplikasi pada kesejahteraan rakyat. Dari sisi kebebasan berekspresi den menyatakan pendapat, apa yang terjadi saat ini memang bisa diapresiasi.

Namun, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie M Massardi mengatakan, suara-suara dan aspirasi rakyat selama ini tak didengarkan oleh pengambil kebijakan. "Dibandingkan masa lalu, saat ini kita memang sudah bebas bicara. Tapi pemimpinnya justru menutup telinga, jadi tidak mendengar suara dan jeritan rakyatnya," kata Adhie saat mengisi diskusi Radio Trijaya "Merdeka tapi Cemas", di Jakarta, Sabtu (14/8/2010). Ke depannya, menurut dia, Indonesia butuh pemimpin atau elit-elit yang memiliki rekam jejak keteladanan. "Jangan pemimpin yang malu karena nilai tukar mata uangnya banyak nol-nya, sehingga usul gila redenominasi. Tapi justru tidak malu ketika rakyatnya bunuh diri karena utang Rp 20.000," kritiknya.

Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid ini menambahkan, negara harus memainkan perannya mensejahterakan kehidupan rakyat. "Tetapi, semakin ke sini, Presiden yang dipilih langsung oleh rakyat justru menciptakan situasi yang semakin kacau. Institusi hukum melakukan kebohongan publik dan memicu anarkisme," ujarnya.

Wartawan 'Kompas' Syamin Pardede Meninggal

Wartawan harian Kompas, Samin Pardede (69), meninggal dunia, Sabtu (14/8/2010) pagi. Menurut Ahmad Rifai, adik kandung almarhum, semalam Samin mengeluh sakit dada. Lantas oleh keluarga dibawa ke RSUD Binjai.

Karena peralatan di RSUD Binjai kurang lengkap, Samin dilarikan ke RS Adam Malik, Medan. "Kondisinya biasa-biasa saja. Ngobrol juga biasa," kata Rifai.

Namun, pukul 06.50 WIB, Samin Pardede meninggal di RS Adam Malik karena serangan jantung. Samin Pardede meninggalkan satu istri, 5 anak, dan 10 cucu. Sebagai wartawan Kompas, Samin Pardede sempat menjabat Kepala Biro Sumatera Bagian Utara.

Saat ini jenazah berada di rumah duka, Jalan Mawar Nomor 9, Kelurahan Pahlawan, Kecamatan Binjai Utara. Pemakaman jenazah akan dilakukan setelah shalat ashar di pekuburan Kelurahan Pahlawan yang tidak jauh dari rumah almarhum.