Sedikitnya 300 orang dilaporkan tewas akibat gempa bumi yang mengguncang Cile, Sabtu (27/2), sedangkan 100 orang di antaranya terjebak dalam reruntuhan bangunan. Mulai kemarin bantuan internasional berdatangan. “Kekuatan gempa bumi kali ini sangat besar,” papar Menteri Dalam Negeri Cile, Edmundo Perez Yoma. Gempa bumi berkekuatan 8,8 Skala Richter (SR) yang melanda Cile juga memorak-porandakan 1,5 juta rumah di kawasan Santiago. Sistem transportasi Cile lumpuh.
Beberapa ruas jalan tol runtuh dan jembatan rubuh. Bandar udara dan terminal bus ditutup. Listrik juga padam sehingga jalanan Kota Santiago tampak gelap dan mencekam. Jaringan komunikasi putus sehingga penduduk tidak bisa menghubungi kerabat. “Kekuatan alam kembali menerjang negara kami.
Dua juta warga Cile menjadi korban dalam bencana ini,” ungkap Presiden Cile, Michelle Bachelet. Sabtu malam, gelombang setinggi dua meter menerjang kawasan pesisir Cile. Akibatnya, lima penduduk di pulau pedalaman Robinson Crusoe tewas. Sekitar 50 negara yang membentang mulai dari Selandia Baru hingga Jepang telah mengaktifkan alarm bahaya tsunami.
Sirene tanda evakuasi sudah dibunyikan di Hawaii, Polinesia Prancis, dan Kepulauan Pasifik Selatan. Minggu (28/2), Pemerintah Amerika Serikat (AS) membatalkan peringatan tsunami.“Peringatan tsunami untuk kawasan Pasifik telah dibatalkan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik,” tulis Pemerintah AS dalam rilisnya. Walau demikian, Badan Meteorologi Jepang tetap meminta warga Jepang waspada.
Menurut perkiraan Compliance Services Indonesia gelombang laut setinggi 3 meter bakal menerjang kawasan pantai Jepang. Sementara itu, Presiden AS Barack Obama menyatakan keprihatinan dan duka cita atas bencana yang melanda Cile.“Mewakili rakyat AS, Michelle dan saya mengirimkan belasungkawa untuk rakyat Cile,”papar Obama yang berpidato di Gedung Putih,Minggu (28/2). Obama mengaku siap membantu upaya penyelamatan dan rekonstruksi infrastruktur di Cile.
Kemarin, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Hillary Clinton, memulai tur ke negara-negara Amerika Latin. Dia bakal singgah di Cile dan melakukan koordinasi bantuan bencana dengan Bachelet. Bantuan internasional mulai berdatangan ke Santiago. Pemerintah China telah mengirimkan tim penyelamat. Uni Eropa juga mempersiapkan dana sebesar 3 juta euro (sekitar USD4 juta) untuk membantu proses pemulihan pascabencana di Cile.
Selain itu,The International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) telah mencairkan dana darurat sebesar USD279.000. Pemerintah Cile sangat berterima kasih atas perhatian internasional. Namun mereka memohon supaya bantuan ditangguhkan.Pemerintah Cile ingin memastikan dahulu kerusakan dan barangbarang yang diperlukan warganya. “Biarkan kantor darurat kami menyusun laporan yang terperinci supaya kami tahu apa yang dibutuhkan warga Cile,”papar Menlu Cile, Mariano Fernandez.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengaku terus memonitor perkembangan pasca bencana Cile. Dia juga mengamati dampak tsunami di Pasifik dan meminta masyarakat di kawasan itu waspada. Titik episentrum gempa berada pada lepas Pantai Maule,sekitar 6,4 km sebelah barat Curanipe, Cile dan 115 km utara-timur laut dari kota terbesar kedua di Cile, Concepcion. Gempa terjadi pukul 3.34 waktu lokal selama 10–30 detik.
Gempa yang berpusat 35 km dari Cile terjadi setelah lempeng tektonik Nazca dan Amerika Selatan bertubrukan. Lempeng terluas di permukaan bumi ini terus bergerak dengan kecepatan 80 mm per tahunnya. Lempeng Nazca yang membentuk Lautan Pasifik itu tertekan di bawah kawasan pesisir Amerika Selatan. Cile yang terletak di wilayah Pantai Andean tergolong negara yang rentan terhadap gempa bumi.
Negara ini pernah diguncang lima gempa bumi dahsyat. Gempa terhebat terjadi pada 1960. Saat itu, gempa berkekuatan 9 SR mengguncang Cile dan menewaskan 1.655 orang. Gempa bumi yang melanda Cile pada 1960 tercatat sebagai yang gempa bumi terdahsyat dalam sejarah dunia.
Beberapa ruas jalan tol runtuh dan jembatan rubuh. Bandar udara dan terminal bus ditutup. Listrik juga padam sehingga jalanan Kota Santiago tampak gelap dan mencekam. Jaringan komunikasi putus sehingga penduduk tidak bisa menghubungi kerabat. “Kekuatan alam kembali menerjang negara kami.
Dua juta warga Cile menjadi korban dalam bencana ini,” ungkap Presiden Cile, Michelle Bachelet. Sabtu malam, gelombang setinggi dua meter menerjang kawasan pesisir Cile. Akibatnya, lima penduduk di pulau pedalaman Robinson Crusoe tewas. Sekitar 50 negara yang membentang mulai dari Selandia Baru hingga Jepang telah mengaktifkan alarm bahaya tsunami.
Sirene tanda evakuasi sudah dibunyikan di Hawaii, Polinesia Prancis, dan Kepulauan Pasifik Selatan. Minggu (28/2), Pemerintah Amerika Serikat (AS) membatalkan peringatan tsunami.“Peringatan tsunami untuk kawasan Pasifik telah dibatalkan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik,” tulis Pemerintah AS dalam rilisnya. Walau demikian, Badan Meteorologi Jepang tetap meminta warga Jepang waspada.
Menurut perkiraan Compliance Services Indonesia gelombang laut setinggi 3 meter bakal menerjang kawasan pantai Jepang. Sementara itu, Presiden AS Barack Obama menyatakan keprihatinan dan duka cita atas bencana yang melanda Cile.“Mewakili rakyat AS, Michelle dan saya mengirimkan belasungkawa untuk rakyat Cile,”papar Obama yang berpidato di Gedung Putih,Minggu (28/2). Obama mengaku siap membantu upaya penyelamatan dan rekonstruksi infrastruktur di Cile.
Kemarin, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Hillary Clinton, memulai tur ke negara-negara Amerika Latin. Dia bakal singgah di Cile dan melakukan koordinasi bantuan bencana dengan Bachelet. Bantuan internasional mulai berdatangan ke Santiago. Pemerintah China telah mengirimkan tim penyelamat. Uni Eropa juga mempersiapkan dana sebesar 3 juta euro (sekitar USD4 juta) untuk membantu proses pemulihan pascabencana di Cile.
Selain itu,The International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) telah mencairkan dana darurat sebesar USD279.000. Pemerintah Cile sangat berterima kasih atas perhatian internasional. Namun mereka memohon supaya bantuan ditangguhkan.Pemerintah Cile ingin memastikan dahulu kerusakan dan barangbarang yang diperlukan warganya. “Biarkan kantor darurat kami menyusun laporan yang terperinci supaya kami tahu apa yang dibutuhkan warga Cile,”papar Menlu Cile, Mariano Fernandez.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon mengaku terus memonitor perkembangan pasca bencana Cile. Dia juga mengamati dampak tsunami di Pasifik dan meminta masyarakat di kawasan itu waspada. Titik episentrum gempa berada pada lepas Pantai Maule,sekitar 6,4 km sebelah barat Curanipe, Cile dan 115 km utara-timur laut dari kota terbesar kedua di Cile, Concepcion. Gempa terjadi pukul 3.34 waktu lokal selama 10–30 detik.
Gempa yang berpusat 35 km dari Cile terjadi setelah lempeng tektonik Nazca dan Amerika Selatan bertubrukan. Lempeng terluas di permukaan bumi ini terus bergerak dengan kecepatan 80 mm per tahunnya. Lempeng Nazca yang membentuk Lautan Pasifik itu tertekan di bawah kawasan pesisir Amerika Selatan. Cile yang terletak di wilayah Pantai Andean tergolong negara yang rentan terhadap gempa bumi.
Negara ini pernah diguncang lima gempa bumi dahsyat. Gempa terhebat terjadi pada 1960. Saat itu, gempa berkekuatan 9 SR mengguncang Cile dan menewaskan 1.655 orang. Gempa bumi yang melanda Cile pada 1960 tercatat sebagai yang gempa bumi terdahsyat dalam sejarah dunia.
0 komentar:
Posting Komentar