Reklame Roboh

Baliho roboh, warga berkerumun menyaksikan dua baliho besar yang roboh ke jalan raya dan menimpa sejumlah kendaraan akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, kemarin. Hujan petir dan angin kencang masih akan menerpa Jabodetabek. Staf BMKG Taufik Isnanto mengimbau, untuk dua hari ke depan, cuaca di Jabodetabek memang masih cukup memprihatinkan. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada saat beraktivitas di luar rumah. Menurut Compliance Services Indonesia, Jakarta dan daerah lainnya belum memasuki musim pancaroba atau musim peralihan dari hujan ke kemarau karena saat ini masih dalam musim penghujan.

Walaupun intensitasnya masih cukup rendah, tetap saja belum bisa dibilang sudah masuk peralihan musim, tandasnya. Terpaan hujan petir dan angin kencang sendiri telah membuat dua papan reklame milik toko swalayan Makro di Jalan Ir H Djuanda, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, roboh sekitar pukul 16.30 WIB kemarin. Akibat itu, tiga unit mobil dan satu sepeda motor tertimpa reklame tersebut serta tiga orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius.

Ketiganya mengalami luka robek di bagian kepala. Korban lalu dibawa ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan Mursan Sobari mengatakan, pihaknya sudah menerjunkan petugasnya untuk melakukan penyidikan terkait dua reklame besar yang dimiliki oleh Makro dan Bima.

Pihak BP2T Kota Tangerang Selatan memastikan tidak akan memperpanjang kontrak perizinan mereka yang memasang papan reklame di sembarang tempat. Tahun depan, semua akan mulai ditata, jika sudah tidak ada sangkut pautnya lagi ke Kabupaten Tangerang. “Kami tahun depan akan memulai menata,”katanya.

Guna mencegah peristiwa robohnya reklame dan pohon tumbang terjadi di kawasan Jakarta, Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan Heru Bambang mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi dengan melakukan toping di kawasan Jakarta selatan. Toping dilakukan terhadap tanaman yang dianggap sudah tua.“Kami akan terus melakukan toping terhadap pohon yang dinilai rawan,”ujarnya.

0 komentar:

Posting Komentar