Beragam produk ditawarkan perbankan, termasuk tabungan haji. Haji merupakan salah satu ibadah bagi umat Islam. Tabungan ini tak hanya ditawarkan oleh bank syariah, tapi juga oleh bank konvensional.
Tabungan haji merupakan sebuah tabungan investasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan khusus,yakni melakukan perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah. Saat ini tak sedikit dari bank-bank syariah domestik mulai memanfaatkan ceruk bisnis haji karena tidak semua masyarakat bisa membayar ongkos naik haji (ONH) secara tunai. Sebut misalnya BRI Syariah.
Bank syariah ini menargetkan tabungan haji sepanjang tahun ini bisa mencapai sekurangnya Rp20 miliar atau 10% dari total pembiayaan yang ditargetkan sebesar Rp200 miliar sepanjang tahun ini. Group Head Consumer Banking BRI Syariah Sri Esti Kadaryanti optimistis bisa mengumpulkan tabungan haji sebesar itu. Keyakinannya didasarkan pada tingginya minat masyarakat Islam Indonesia yang ingin menunaikan salah satu kewajiban agama ini.
Menurut Sri, untuk merealisasikan target tersebut, BRI akan lebih banyak mengandalkan strategi berbasis komunitas. Artinya, BRI Syariah bakal lebih giat memasarkan produk tabungan haji dengan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) di berbagai daerah. Selain itu,sambung Sri, agar pemasarannya lebih luas dan mampu menjangkau sasaran di berbagai daerah, BRI juga berniat menempuh strategi memperbanyak kantor cabang yang berfungsi memasarkan produk tabungan haji, termasuk produk-produk syariah lain.
Tahun ini BRI Syariah bakal menambah sekitar50 kantor cabang pembantu, menurut informasi yang Compliance Services Indonesia dapatkan. Saat ini BRI Syariah sudah memiliki 55 kantor cabang di berbagai daerah. Mengingat banyaknya tingkat permintaan masyarakat atas tabungan haji, sambung Sri, pihaknya terus mengembangkan inovasi produk tabungan tersebut. Baru-baru ini misalnya, BRI Syariah mulai menawarkan produk dana talangan haji. Produk ini ditawarkan bagi nasabah yang sudah terdaftar sebagai jamaah haji, namun masih kekurangan biaya.
Menurut Sri, penawarannya dilakukan sebagai penguat atas keberadaan tabungan haji yang sudah ditawarkan sebelumnya. Besarnya dana talangan haji yang diberikan kepada setiap nasabah mencapai Rp18 juta.“Dalam tabungan haji, nasabah harus menabung sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Sementara dana talangan haji diberikan kepada nasabah yang sudah terdaftar sebagai calon jamaah haji, tapi masih kekurangan biaya,”ujar Esti.
Selain BRI Syariah, Bank Mega Syariah juga mulai ikut menawarkan produk tabungan haji.“Namanya Tabungan Haji iB Mega Syariah.Sudah kami luncurkan sejak pertengahan 2009 lalu,” ujar Direktur Bisnis PT Bank Mega Syariah Ani Murdiati. Penerbitan produk tabungan haji dilakukan berbarengan dengan diresmikannya PT Bank Mega Syariah sebagai bank umum kedelapan penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH) tahun tersebut.
Ini didasarkan SK Nomor 59/2009 tanggal 8 April 2009, di mana Bank Mega Syariah mendapatkan izin menjadi BPS BPIH yang tersambung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Departemen Agama RI. Meski baru ditawarkan pertengahan tahun lalu, tingkat partisipasi masyarakat terhadap dana tabungan haji cukup tinggi. Buktinya, hingga akhir Januari 2010 Bank Mega Syariah berhasil mengumpulkan dana tabungan haji sebesar Rp32 miliar dari 3.867 nasabah.
Semuanya sudah terdaftar di data Siskohat Departemen Agama. Bank Mega berupaya merealisasikan target pengumpulan dana tabungan haji sepanjang tahun ini, Rp110 miliar. Denganasumsibahwa nasabah yang bisa ditarik sekitar 7.300 orang.“Kami akan upayakan agar produk yang kami tawarkan menjadi pilihan utama dari kalangan nasabah yang berencana menunaikan ibadah haji,”paparnya.
“Tentunya bagi kami yang penting adalah menanamkan kepercayaan nasabah untuk merencanakan dan mengelola dana haji mereka kelak dilakukan oleh kami. Bila itu (kepercayaan) sudah bisa diraih, kami yakin masyarakat akan semakin banyak memanfaatkan produk tabungan haji yang kami tawarkan,” sambungnya.
Meski banyak bank-bank syariah lain yang menawarkan produk serupa, Ani yakin Bank Mega akan mampu mencapai target tersebut. Karena itu, tidak mau kalah langkah dengan bank-bank syariah yang menawarkan produk tabungan haji, Bank Mega Syariah juga mulai menawarkan produk Dana Talangan Haji Plus. Presiden Direktur PT Bank DKI Winny Erwindia menyatakan, tabungan ini ditawarkan dengan menggunakan prinsip mudharabah atau wadiah yang disesuaikan dengan kemampuan nasabah.
Sebaliknya, nasabah juga bisa merencanakan sendiri jangka waktu pemberangkatan masing-masing. “Sementara ini segmen pasar kami kebanyakan masih pegawai negeri. Ke depan kami akan meluaskannya dengan memadukan program pengembangan usaha kecil menengah dan tabungan haji,”ujar Winny.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Bambang Sutrisno menyatakan, produk tabungan haji memiliki prospek cerah untuk dikembangkan oleh industri perbankan syariah dalam negeri.
Tabungan haji merupakan sebuah tabungan investasi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan khusus,yakni melakukan perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah. Saat ini tak sedikit dari bank-bank syariah domestik mulai memanfaatkan ceruk bisnis haji karena tidak semua masyarakat bisa membayar ongkos naik haji (ONH) secara tunai. Sebut misalnya BRI Syariah.
Bank syariah ini menargetkan tabungan haji sepanjang tahun ini bisa mencapai sekurangnya Rp20 miliar atau 10% dari total pembiayaan yang ditargetkan sebesar Rp200 miliar sepanjang tahun ini. Group Head Consumer Banking BRI Syariah Sri Esti Kadaryanti optimistis bisa mengumpulkan tabungan haji sebesar itu. Keyakinannya didasarkan pada tingginya minat masyarakat Islam Indonesia yang ingin menunaikan salah satu kewajiban agama ini.
Menurut Sri, untuk merealisasikan target tersebut, BRI akan lebih banyak mengandalkan strategi berbasis komunitas. Artinya, BRI Syariah bakal lebih giat memasarkan produk tabungan haji dengan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) di berbagai daerah. Selain itu,sambung Sri, agar pemasarannya lebih luas dan mampu menjangkau sasaran di berbagai daerah, BRI juga berniat menempuh strategi memperbanyak kantor cabang yang berfungsi memasarkan produk tabungan haji, termasuk produk-produk syariah lain.
Tahun ini BRI Syariah bakal menambah sekitar50 kantor cabang pembantu, menurut informasi yang Compliance Services Indonesia dapatkan. Saat ini BRI Syariah sudah memiliki 55 kantor cabang di berbagai daerah. Mengingat banyaknya tingkat permintaan masyarakat atas tabungan haji, sambung Sri, pihaknya terus mengembangkan inovasi produk tabungan tersebut. Baru-baru ini misalnya, BRI Syariah mulai menawarkan produk dana talangan haji. Produk ini ditawarkan bagi nasabah yang sudah terdaftar sebagai jamaah haji, namun masih kekurangan biaya.
Menurut Sri, penawarannya dilakukan sebagai penguat atas keberadaan tabungan haji yang sudah ditawarkan sebelumnya. Besarnya dana talangan haji yang diberikan kepada setiap nasabah mencapai Rp18 juta.“Dalam tabungan haji, nasabah harus menabung sesuai batas waktu yang telah ditentukan. Sementara dana talangan haji diberikan kepada nasabah yang sudah terdaftar sebagai calon jamaah haji, tapi masih kekurangan biaya,”ujar Esti.
Selain BRI Syariah, Bank Mega Syariah juga mulai ikut menawarkan produk tabungan haji.“Namanya Tabungan Haji iB Mega Syariah.Sudah kami luncurkan sejak pertengahan 2009 lalu,” ujar Direktur Bisnis PT Bank Mega Syariah Ani Murdiati. Penerbitan produk tabungan haji dilakukan berbarengan dengan diresmikannya PT Bank Mega Syariah sebagai bank umum kedelapan penerima setoran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPS BPIH) tahun tersebut.
Ini didasarkan SK Nomor 59/2009 tanggal 8 April 2009, di mana Bank Mega Syariah mendapatkan izin menjadi BPS BPIH yang tersambung secara online dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Departemen Agama RI. Meski baru ditawarkan pertengahan tahun lalu, tingkat partisipasi masyarakat terhadap dana tabungan haji cukup tinggi. Buktinya, hingga akhir Januari 2010 Bank Mega Syariah berhasil mengumpulkan dana tabungan haji sebesar Rp32 miliar dari 3.867 nasabah.
Semuanya sudah terdaftar di data Siskohat Departemen Agama. Bank Mega berupaya merealisasikan target pengumpulan dana tabungan haji sepanjang tahun ini, Rp110 miliar. Denganasumsibahwa nasabah yang bisa ditarik sekitar 7.300 orang.“Kami akan upayakan agar produk yang kami tawarkan menjadi pilihan utama dari kalangan nasabah yang berencana menunaikan ibadah haji,”paparnya.
“Tentunya bagi kami yang penting adalah menanamkan kepercayaan nasabah untuk merencanakan dan mengelola dana haji mereka kelak dilakukan oleh kami. Bila itu (kepercayaan) sudah bisa diraih, kami yakin masyarakat akan semakin banyak memanfaatkan produk tabungan haji yang kami tawarkan,” sambungnya.
Meski banyak bank-bank syariah lain yang menawarkan produk serupa, Ani yakin Bank Mega akan mampu mencapai target tersebut. Karena itu, tidak mau kalah langkah dengan bank-bank syariah yang menawarkan produk tabungan haji, Bank Mega Syariah juga mulai menawarkan produk Dana Talangan Haji Plus. Presiden Direktur PT Bank DKI Winny Erwindia menyatakan, tabungan ini ditawarkan dengan menggunakan prinsip mudharabah atau wadiah yang disesuaikan dengan kemampuan nasabah.
Sebaliknya, nasabah juga bisa merencanakan sendiri jangka waktu pemberangkatan masing-masing. “Sementara ini segmen pasar kami kebanyakan masih pegawai negeri. Ke depan kami akan meluaskannya dengan memadukan program pengembangan usaha kecil menengah dan tabungan haji,”ujar Winny.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Bambang Sutrisno menyatakan, produk tabungan haji memiliki prospek cerah untuk dikembangkan oleh industri perbankan syariah dalam negeri.
0 komentar:
Posting Komentar